Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati Yang Tak Bisa Dibohongi

Hati Yang Tak Bisa Dibohongi
Percuma rasanya aku terus berusaha untuk membohongi hati ini, setiap kali aku berusaha mencoba lupa, namun hati ini tak pernah mengijinkan diriku untuk melupakanmu. Tahun kembali berganti, lembaran kertas baru pun terbuka yang bersih belum ada coretan sama sekali.

Tahun baru 2011 menjadi tahun yang sangat berarti bagiku, tapi entah apakah tahuh itu juga berarti bagimu?! Tahun itu menjadi awal aku mengenal dengan semua anggota keluargamu, aku bisa duduk manis bersama dengan keluargamu dengan penuh kehangatan dan rasa cinta yang begitu besar aku rasakan.

Tahun itu juga menjadi pertama kalinya aku menginjakan kaki di rumahmu, mungkin benar jika pada usia dulu itu bukan cinta sejati namanya, namun hanya cinta monyet yang sekejap mata bisa lupa begitu saja. Tapi beda halnya dengan yang aku rasakan, sampai saat ini saja aku masih mengingat semua tentang dirimu.

Mulai dari makanan kesukaanmu, warna kesukaanmu, tingkah lakumu dan masih banyak hal yang masih aku ingat sampai saat ini tentang dirimu. Kini semua memang sudah berubah. Tahun 2019 aku kembali menuliskan semua tentang dirimu, lebih tepatnya kenangan kita bersama.

Baca : Apa Yang Sebenarnya Aku Inginkan Dalam Hidup Ini?

Setiap tahun aku selalu menuliskan semuanya dalam sebuah buku yang sudah aku siapkan khusus untuk mengenangmu kembali. Memang benar semuanya sudah berubah, dari kamu yang dulu masih dalam status "Belum Menikah" di KTP dan sekarang status kamu sudah berubah menjadi "Menikah".

Aku tak menyesali dengan semua yang terjadi, dengan kehilangan dirimu, walaupun awalnya berat untuk aku menerima kenyataan pahit jika kenyataannya kamu telah dipersunting oleh pria lain tanpa sepengatahuan ku. Aku sendiri hampir lupa di tahun berapa kamu menikah dengannya, tapi yang aku ingat adalah ketika kamu datang kembali menghubungi ku.

Aku pikir saat itu kamu masih sendiri dalam artian kamu masih "Belum Menikah" tapi ternyata aku baru tahu jika sebenarnya kamu sudah menikah dan bahkan kamu sudah memiliki seorang anak perempuan. Sempat aku bertanya ada apa sebenarnya dengan dirimu yang tiba-tiba datang kembali menghubungi ku?

Tapi semua itu kini sudah terjawab jika pada kenyataannya kamu datang hanya untuk mengulas kembali kenangan kita dulu dan kamu pun mengatakan hal yang sebenarnya kamu tak perlu katakan. Kamu datang meminta maaf dan kemudian kembali pergi begitu saja, sebenarnya aku juga sadar jika saat ini kamu sudah berbeda dengan yang dulu.

Baca : Kakak Rela Berjuang Demi Adik, Tapi Kenapa Balasannya Kaya Gini?

Mungkin kamu berpikir jika aku masih berharap kembali bersamamu, tapi semua itu tidak benar karena setelah aku mendengar status terbaru kamu, harapan itu pun hilang begitu saja. Meski hati berkata jika sebenarnya aku masih mencintaimu, tapi yasudahlah semua itu takkan kembali terulang dan kita juga takkan bisa bersama kembali.

Memang sakit dan juga kecewa rasanya, tapi semua itu takkan berguna dan kini harapanku hanya satu, Aku hanya ingin kamu bahagia dengan suami mu sekarang dan keluarga mu, karena kamu sangat pantas untuk bahagia dan tidak layak untuk tersakiti. Dan semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan bersama dengan keluarga kita masing-masing dan menjalin ikatan saudara yang baik.