Apa Yang Sebenarnya Aku Inginkan Dalam Hidup Ini ?
Sampai hari ini aku masih tetap merasa bingung dengan apa yang sebenarnya aku inginkan dalam hidup ini. Rumah mewah, mobil mewah, uang yang banyak, dan semua barang mewah lain sudah aku dapatkan. Tapi rasanya semua itu tetap tidak artinya dan tidak ada gunanya, kebingungan ku berlanjut sampai usiaku tua dan memiliki 4 orang anak.
Sejak kecil aku di besarkan dari keluarga yang serba ada dan semuanya tak pernah kekurangan, ayahku seorang pengusaha besar dan ibu ku juga pengusaha. Harta dunia sudah bukan lagi menjadi persoalan besar dalam keluarga kami, apapun yang aku inginkan selalu bisa terpenuhi baik itu yang murah atau pun yang memiliki harga sangat mahal.
Kemanapun aku pergi aku selalu bersama dengan pengawal ku dan aku mulai bisa lepas dari pengawal saat usiaku sudah 26 tahun. Meski sudah lepas dari pengawal tetapi masih saja sama aku selalu di awasi dari jauh karena semuanya permintaan ayah dan ibuku.
Aku berpikir apakah mungkin itu cara mereka memperlihatkan kasih sayangnya kepada seorang anak? Sudah menjadi hal biasa rasanya aku selalu dilayani oleh para pembantu dan juga pengawal ku, aku seperti raja muda yang hidup serba mudah dan nikmat.
Namun sekian puluh tahun aku hidup dengan semua kemewahan membuat aku tidak tahu arah hidupku, bahkan usiaku yang sudah semakin bertambah saja masih saja tidak tahu apa yang sebenarnya aku inginkan. Apakah mungkin aku kurang pergaulan atau mungkin aku kurang beradaptasi dengan dunia luar.
Hmmm..Entahlah aku sendiri tidak tahu pasti dengan apa yang aku rasakan dalam hidupku, semuanya masih terasa hampa dan semuanya hanya larut dalam kebingungan, pertanyaan yang tak pernah ada jawaban dan semuanya menjadi suatu misteri dalam hidup ku sendiri.
Sampai pada akhirnya aku mulai sadar dengan apa yang aku inginkan dan apa yang aku ingin lakukan, semua itu ternyata adalah kesalahan ku sendiri yang kurang bergaul dengan orang lain, kurang bersosial dengan orang lain dan bahkan dengan teman-teman dulu pun aku kurang bergaul dengan mereka.
Setelah aku pikir berulang kali bahkan sampai ratusan kali ternyata aku hanya butuh seorang teman. Aku hanya berpikir jika dengan harta aku bisa mendapatkan segalanya tapi ternyata hal itu salah, ternyata seorang teman itu jauh lebih penting dan dengan mereka mungkin aku bisa saling canda tawa bersama, berkumpul bersama dan menghayal bersama.
Saat ini aku sudah tau apa yang kurang dari hidupku, harta memang sudah aku miliki dari orangtuaku sendiri, dan aku hanya butuh teman untuk bisa menemani dan bisa berbagi kisah dengan mereka. Satu bulan setelah itu aku rubah semuanya dan kini aku memiliki banyak teman, bahkan mereka dari kalangan biasa, tapi ternyata bergaul dengan mereka semua itu sangat menyenangkan.
Baca : Apa Yang Harus Aku Lakukan?
Satu tahun bersama dengan teman-teman baruku, aku pun bisa menemukan cinta sejatiku dan kini aku telah menikah dengannya dan memiliki satu orang anak. Walau kini aku sudah menikah, tapi teman-teman ku masih sering datang ke rumah untuk berkunjung dan melihat anakku. Ternyata teman itu sangat penting dalam hidup, bahkan sudah berkeluarga pun seorang teman itu masih sangat penting bagiku.
Kebingunganku kini sudah terjawab dan berkat teman-temanku aku bisa menikah dengan wanita yang mencintai diriku apa adanya, bukan karena harta atau barang-barang mewah, bahkan saat ini aku lebih memilih untuk memulai semuanya dari awal bersama istri tercintaku dan anakku.
Aku tak mau terus-terusan mengandalkan harta orangtua, aku ingin memiliki hartaku sendiri dan yang aku cari bersama dengan keluarga ku sendiri. Itulah kebigunguanku selama ini, aku tidak berniat untuk menyombongkan apa yang aku dapatkan dari orangtua ku.
Cerita ini dibuat : Alex Fernandes